Sabtu, 08 Juli 2023

PA: Menanggapi Ajakan Juru Selamat (Matius 11: 25 – 30)

 


1.      Membaca Matius 11: 25 – 30

11:25 Pada waktu itu berkatalah Yesus: "Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, n  Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil. o  11:26 Ya Bapa, itulah yang berkenan kepada-Mu. 11:27 Semua telah diserahkan kepada-Ku p  oleh Bapa-Ku q  dan tidak seorangpun mengenal Anak selain Bapa, dan tidak seorangpun mengenal Bapa selain Anak dan orang yang kepadanya Anak itu berkenan menyatakannya. r  11:28 Marilah kepada-Ku 1 , s  semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan t  kepadamu. 11:29 Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, u  karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu v  akan mendapat ketenangan. 11:30 Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan. w "

 

2.     Keterangan Teks  Matius  11: 25 – 30

Ada banyak pendapat tentang Siapakah Sebenarnya  YESUS  itu?  Ada yang mengira Yesus itu adalah Yohanes Pembabtis, ada yang mengira Elia, Nabi Yeremia, atau salah seorang dari para Nabi… (MAT. 16:14). Mereka salah duga… dikiranya Yesus “hanyalah” seorang Nabi …  Di tengah simpang siur  anggapan  orang  tentang Siapakah Yesus sebenarnya?    Tiba-tiba  Yesus bertanya  kepada  para  muridnya: “Menurut  Kamu, Siapakah AKU ini?” (Lukas 9:20; Matius 16:15). Yesus bertanya demikian, olehkarena Para murid telah sekian lama bersamanya dan  mereka melihat dan merasakan karya  serta pengajaran Nya  secara langsung. Pada saat itu, Petrus tampil dan menjawab dengan tegas  bahwa  YESUS  ADALAH  MESIAS…SANG  JURU  SELAMAT  DUNIA.  (Matius  16:16). Begitulah…  Sejatinya, Yesus  bukan sekedar Nabi….apalagi  Cuma Rasul.  Bukan. Karena Yesus adalah Mesias, yang disebut sebagai “Anak Allah  yang  Hidup”,    Itulah sebabnya, dalam perikop kita kali ini , diberi Judul  “Ajakan  Juru Selamat”.

Ajakan Juru Selamat  dalam Injil Matius 11: 25 – 30   diawali dengan penegasan pada ayat 25 – 27  bahwa  memahami  dan  menerima  Yesus sebagai mesias adalah “misteri Iman” – yang tersembunyi “bagi orang bijak” tetapi yang Tuhan Nyatakan kepada “orang Kecil” – yaitu orang orang yang mau bertobat dan menerima Yesus sebagai Juru Selamatnya.   Selanjutnya, Ajakan Juru Selamat tsb.  Dapat  kita bedakan menjadi  3 Bagian  sbb.:

(1) Marilah kepada-Ku.
Maksud Yesus adalah jangan ragu untuk datang kepada Yesus memohon pertolongan dan kekuatan ketika hidup ini terasa berat karena beban hidup kita. Jangan datang kepada  keputusasaan. Dalam Yesus, selalu tersedia pintu-pintu pengharapan yang terbuka,

(2) Belajarlah kepada-Ku.
Maksud Yesus adalah mari kita mengenal kehendak Allah dalam segala beban hidup yang kita alami. Dengan mengenal kehendak Allah dengan baik, kita tidak akan membiarkan diri kita dihancurkan oleh beban kehidupan kita. Beban kehidupan bahkan bisa menjadi kesempatan bagi kita untuk dapat selalu bertumbuh dalam kehendak Allah,

(3) Pikullah kuk yang Kupasang.
Maksud Yesus adalah kita tidak mungkin menjadi manusia yang sepenuhnya bebas dari beban kehidupan. Namun ketika kita mengalami beban hidup kita itu dengan kacamata iman, kita akan merasakan beban hidup tersebut dengan cara yang berbeda.  Dalam Yesus, beban hidup kita yang berat akan tergantikan dengan beban yang ringan. Perhatikan dua kata kontras tersebut: beban berat dan beban ringan. Beban masih ada, tetapi menjadi ringan karena respons yang tepat yang diberikan dalam iman kita kepada Kristus.

SARASEHAN

1.     Yesus mengajarkan kita untuk memberikan respons yang tepat atas beban hidup kita. Ketika seseorang memiliki beban berat dalam kehidupan, seseorang bisa merasakan putus asa yang mendalam atas beban hidupnya ini. Rasa putus asa ini bisa menyebabkan depresi, dan bahkan merusak iman seseorang….APAKAH  KITA  PERNAH  MERASAKAN  MEMILIKI  BEBAN  HIDUP  YANG  BERAT  DALAM KEHIDUPAN?   JELASKAN  SECARA  SINGKAT!     Dan  APA  YANG  DIMAKSUD  MEMBERIKAN  RESPON  YANG  TEPAT ATAS  BEBAN  HIDUP  YANG  KITA  ALAMI?  JELASKAN.

2.     Tak Jarang Iman seseorang menjadi rusak karena beban hidup, terjadi di saat seseorang tidak lagi bisa melihat terbukanya pintu pengharapan dari Tuhan dan tak mampu lagi  memercayakan hidup pada pemeliharaan Tuhan.   APA  YANG PERLU  KITA  LAKUKAN, JIKA KITA TAHU ADA SAUDARA/I  KITA YANG DEMIKIAN?  JELASKAN.

Disiapkan  oleh  Pdt Lukas  E. Sukoco

Tidak ada komentar:

Posting Komentar