Jurnal Konven Pendeta GKJ Klp.C.1 hari ke 2
JALAN SANTAI – KUNJUNGAN DIAKONIA – SHARING &
SPONTANITAS SENI
(28 September 2022) – by LES.
1). JALAN SANTAI – SMK
PENABUR ke RS PANTI WALUYO
Purworejo
terkenal dengan Alun-alun luasnya yang indah.
Ringih Kembar di tengah-tengahnya; berikut
Ringin pojok di empat sudutnya.
Konon, area ini dulu tertutup – hanya digunakan untuk Latihan
ketrampilan polisi dan utamanya TNI Angkatan Darat. Namun kemudian digunakan
untuk area public bagi masyarakat Kabupaten Purworejo.
Start Jalan Santai bersama sebagian
Moderamen Majelis GKJ Purworejo, dari SMK Kr Penabur – melintas alun alun –
menuju RS Kr Panti Waluyo Purworejo.
Sepanjang jalan peserta konven berbincang santai diselingi kisah-kisah
lucu. Mereka berhenti sejenak dan
berfoto di titik tertentu
Seperti kita ketahui, RS PANTI WALUYO Purworejo
,memiliki VISI
: "Menjadi rumah sakit yang unggul
dan terpercaya bagi masyarakat" MISI :
(1).Menyelenggarakan pelayanan kesehatan inklusif dan berbasis
digital sesuai dengan regulasi yang berlaku;
(2). Berperan aktif dalam mendukung pendidikan tenaga kesehatan; dan
(3). Menyelenggarakan pelayanan yang mengutamakan kepuasan pelanggan.
Bermula
dari Klinik Kecil di Jl. Buntu (Jl. Nyai Laos)
lalu boyong di A. Yani 21
– di pastori Klasis Purworejo, lalu kini menjadi Rumah Sakit besar dengan
Dokter Para medis, dan karyawan lebih dari 150 Orang.
2). PELAYANAN DIAKONIA
TRANSFORMATIF
GKJ
Purworejo termasuk gereja yang mengembangkan Diakonia Yang Holistik, yang
Transformatif. Alasannya, bahwa Gereja bisa hidup tanpa gedung, tetapi tidak
bisa hidup tanpa diakonia.
Ada
tiga model diakonia yang kita kenal , yaitu (1).KARITATIF; dari kata charity
(Inggris) yang berarrti belas kasihan. Dikaonia ini merupakan bentuk diakonia
yang paling tua yang dipraktekkan oleh gereja dan pekerja sosial, yang
diwujudkan dalam bentuk pemberian makanan, pakaian untuk orang miskin,
menghibur orang sakit dan perbuatan amal kebajikan lainya. (2).Diakonia REFORMATIF Kata reformatif berasal dari kata Inggris
yaitu Reform (membentuk ulang atau membaharui). Dalam hal ini Diakonia
berkaitan dengan usaha membentuk kembali membaharui, atau memperbaiki situasi
hidup dari kelompok yang hendak ditolong sehingga ia bukan sekedar mendapat
makanan tetapi lebih dari itu ia bisa mandiri dalam mengusahakan kebutuhan
hidupnya. Diakonia reformatif ini lebih
menekankan pada aspek pembangunan, pendekatan yang dilakukan adalah dengan
community development, seperti pembangunan pusat kesehatan, penyuluhan, bimas,
dan koperasi konvensional. (3).Diakonia
TRANSFORMATIF Jika, diakonia
karitatif digambarkan sebagai pelayanan memberikan ikan pada orang yang lapar,
sedangkan reformatif atau pembangunan adalah pelayanan memberikan pancing dan
mengajarkan memancing, Maka Diakonia Transformatif atau pembebasan digambarkan
sebagai pelayanan mencelikkan mata yang buta dan memampukan kaki seseorang
untuk kuat berjalan. Pemberian pancing dan ketrampilan memancing tidaklah
berguna bila sungai-sungai dan laut sudah dimonopoli oleh orang-orang yang
serakah. Rakyat kecil yang buta hukum serta mengalami kelumpuhan semangat
berjuang, perlu dilayani, yaitu dengan menyadarkan hak-hak mereka. Mereka juga
butuh dorongan dan semangat untuk percaya pada diri sendiri. Kata kunci dari
model Transformatif adalah PEMBERDAYAAN/PENDIDIKAN. Inilah Diakonia Holistik yang dikembangkan.
Tak Heran di GKJ Purworejo dipertahankan dan dikembangkan adanya: (a). Sekolah-sekolah Kristen – dari PAUD,
TK, SD, SMK. (b).Rumah Sakit Kristen
Panti Waluyo, (c).Radio Komunitas MITRA FM,
(d).Koperasi Modern CU – Credit Union
Angudi Laras serta Padepokan Diakonia Mitra Kinasih
Peserta
Konven Pendeta GKJ Klp. C.1. memiliki kesempatan untuk melihat dari dekat
berbagai model Diakonia yang ada dan dikembangkan dalam kehidupan bergereja.
3). SHARING
“INDAHNYA HIDUP BERGERJA: cita-cita hidup bakti pelayanan di
masa depan yang ingin diwujudkan bersama jemaat di masa mendatang”
Di
GKJ Purworejo Induk Oleh: Pdt Kristian Prawoko – GKJ TEMON dan Pdt.
Rudi GKJ PURBALINGGA
Di
GKJ PEPANTHAN KENTENG
Oleh: Pdt Samuel Sambudi – GKJ Jonggolsari WONOSOBO dan Pdt. Yosua M
Sumardi – GKJ Prembun KEBUMEN serta PDT. Lukas Eko Sukoco
Sedangkan
yang ada Di GKJ PEPANTHAN SEREN
Oleh: Pdt. Youhari Sutikno GKJ
Jumo WONOSOBO dan Pdt. Agung Budiarto - GKJ KEBON AGUNG JOGJA
Sharing
tsb., selain oleh peserta Konven Pdt, secara Khusus juga dihadiri oleh Segenap Majelis GKJ Purworejo,
Pamong Kelompok dan perwakilan Kelompok-kelompok di lingkungan GKJ Purworejo.
4). Makan Malam dan SPONTANITAS
SENI
Bertempat di Kompleks Diakonia Mitra Kinasih
GKJ Purworejo segenap peserta Konven
Bersama segenap majelis, pamong Kelompok serta warga yang rumahnya ketempatan
peserta Konven ; hadir di Mitra kinasih.
Setelah makan malam Bersama – diteruskan Spontanitas Seni, dengan
menampilkan:
a.
Duo Gitar
Klasik Remaja: ATTA – SONDANG
b.
Orkes
Karawitan Ibu-Ibu Muda Mitra Kinasih
c.
Grup Campur
Sari Remaja GKJ Purworejo.
d.
Dan aneka
Spontanitas peserta Konven: Ada yang menyanyikan “Ojo Dibandingke” , “Suket
Teki” , “Caping Gunung” , “Ayo Ngguyu” , “Hidup ini adalah Kesempatan”, dll.
Yang penting asyik dan penuh canda tawa….
Acara Makan Malam dan Spontanitas Seni baru
selesai setelah melewati pkl. 21.00 di mana para peserta konven harus Kembali
ke tempat menginap masing masing,
SELESAI
HARI KE DUA.
Berlanjut ke Hari ke 3
Tidak ada komentar:
Posting Komentar