Sabtu, 01 Oktober 2022

Jurnal Konven Pendeta GKJ Klp.C.1 hari ke 2 JALAN SANTAI – KUNJUNGAN DIAKONIA – SHARING & SPONTANITAS SENI (28 September 2022) – by LES.

 


Jurnal Konven Pendeta GKJ Klp.C.1 hari ke 2 

JALAN SANTAI – KUNJUNGAN DIAKONIA – SHARING  &   SPONTANITAS  SENI

(28 September 2022) – by LES.

 

1). JALAN  SANTAI – SMK PENABUR ke RS PANTI WALUYO

Purworejo terkenal dengan Alun-alun  luasnya yang indah. Ringih Kembar di tengah-tengahnya; berikut  Ringin pojok di empat sudutnya.  Konon, area ini dulu tertutup – hanya digunakan untuk Latihan ketrampilan polisi dan utamanya TNI Angkatan Darat. Namun kemudian digunakan untuk area public bagi masyarakat Kabupaten Purworejo.

 

Start Jalan Santai bersama sebagian Moderamen Majelis GKJ Purworejo, dari SMK Kr Penabur – melintas alun alun – menuju RS Kr Panti Waluyo Purworejo.  Sepanjang jalan peserta konven berbincang santai diselingi kisah-kisah lucu.   Mereka berhenti sejenak dan berfoto di titik tertentu

 

 

 

Seperti kita ketahui, RS PANTI WALUYO Purworejo ,memiliki   VISI   :  "Menjadi rumah sakit yang unggul dan terpercaya bagi masyarakat"   MISI  :   (1).Menyelenggarakan pelayanan kesehatan inklusif dan berbasis digital sesuai dengan regulasi yang berlaku;  (2). Berperan aktif dalam mendukung pendidikan tenaga kesehatan;  dan  (3). Menyelenggarakan pelayanan yang mengutamakan kepuasan pelanggan.

Bermula dari Klinik Kecil di Jl. Buntu (Jl. Nyai Laos)   lalu boyong  di A. Yani 21 – di pastori Klasis Purworejo, lalu kini menjadi Rumah Sakit besar dengan Dokter Para medis, dan karyawan lebih dari 150 Orang.

 

2). PELAYANAN  DIAKONIA TRANSFORMATIF

 

GKJ Purworejo termasuk gereja yang mengembangkan Diakonia Yang Holistik, yang Transformatif. Alasannya,  bahwa  Gereja bisa hidup tanpa gedung, tetapi tidak bisa hidup tanpa diakonia.

Ada tiga model diakonia yang kita kenal , yaitu  (1).KARITATIF; dari kata charity (Inggris) yang berarrti belas kasihan. Dikaonia ini merupakan bentuk diakonia yang paling tua yang dipraktekkan oleh gereja dan pekerja sosial, yang diwujudkan dalam bentuk pemberian makanan, pakaian untuk orang miskin, menghibur orang sakit dan perbuatan amal kebajikan lainya.   (2).Diakonia REFORMATIF  Kata reformatif berasal dari kata Inggris yaitu Reform (membentuk ulang atau membaharui). Dalam hal ini Diakonia berkaitan dengan usaha membentuk kembali membaharui, atau memperbaiki situasi hidup dari kelompok yang hendak ditolong sehingga ia bukan sekedar mendapat makanan tetapi lebih dari itu ia bisa mandiri dalam mengusahakan kebutuhan hidupnya.  Diakonia reformatif ini lebih menekankan pada aspek pembangunan, pendekatan yang dilakukan adalah dengan community development, seperti pembangunan pusat kesehatan, penyuluhan, bimas, dan koperasi konvensional.   (3).Diakonia TRANSFORMATIF  Jika, diakonia karitatif digambarkan sebagai pelayanan memberikan ikan pada orang yang lapar, sedangkan reformatif atau pembangunan adalah pelayanan memberikan pancing dan mengajarkan memancing, Maka Diakonia Transformatif atau pembebasan digambarkan sebagai pelayanan mencelikkan mata yang buta dan memampukan kaki seseorang untuk kuat berjalan. Pemberian pancing dan ketrampilan memancing tidaklah berguna bila sungai-sungai dan laut sudah dimonopoli oleh orang-orang yang serakah. Rakyat kecil yang buta hukum serta mengalami kelumpuhan semangat berjuang, perlu dilayani, yaitu dengan menyadarkan hak-hak mereka. Mereka juga butuh dorongan dan semangat untuk percaya pada diri sendiri. Kata kunci dari model Transformatif adalah PEMBERDAYAAN/PENDIDIKAN.  Inilah Diakonia Holistik yang dikembangkan. Tak Heran di GKJ Purworejo dipertahankan dan dikembangkan adanya:   (a). Sekolah-sekolah Kristen – dari PAUD, TK, SD, SMK.  (b).Rumah Sakit Kristen Panti Waluyo,  (c).Radio Komunitas  MITRA FM,  (d).Koperasi Modern CU – Credit Union  Angudi Laras serta Padepokan Diakonia Mitra Kinasih

Peserta Konven Pendeta GKJ  Klp. C.1.   memiliki kesempatan untuk melihat dari dekat berbagai model Diakonia yang ada dan dikembangkan dalam kehidupan bergereja.

 

 

 

 

 

3). SHARING  “INDAHNYA  HIDUP  BERGERJA: cita-cita hidup bakti pelayanan di masa depan yang ingin diwujudkan bersama jemaat di masa mendatang”

Di GKJ Purworejo Induk   Oleh:  Pdt Kristian Prawoko – GKJ TEMON dan Pdt. Rudi GKJ PURBALINGGA

Di GKJ  PEPANTHAN  KENTENG   Oleh: Pdt Samuel Sambudi – GKJ Jonggolsari WONOSOBO dan Pdt. Yosua M Sumardi – GKJ Prembun KEBUMEN  serta  PDT. Lukas Eko Sukoco

Sedangkan yang ada Di GKJ  PEPANTHAN  SEREN   Oleh: Pdt. Youhari Sutikno  GKJ Jumo WONOSOBO  dan  Pdt. Agung Budiarto -  GKJ KEBON AGUNG JOGJA

 

Sharing tsb., selain oleh peserta Konven Pdt, secara Khusus juga  dihadiri oleh Segenap Majelis GKJ Purworejo, Pamong Kelompok dan perwakilan Kelompok-kelompok di lingkungan GKJ Purworejo.

 

 

 

4). Makan Malam dan SPONTANITAS  SENI

 

Bertempat di Kompleks Diakonia Mitra Kinasih GKJ Purworejo  segenap peserta Konven Bersama segenap majelis, pamong Kelompok serta warga yang rumahnya ketempatan peserta Konven ; hadir di Mitra kinasih.  Setelah makan malam Bersama – diteruskan Spontanitas Seni, dengan menampilkan:

a.    Duo Gitar Klasik Remaja:  ATTA – SONDANG 

b.    Orkes Karawitan Ibu-Ibu Muda Mitra Kinasih

c.    Grup Campur Sari Remaja GKJ Purworejo.

d.    Dan aneka Spontanitas peserta Konven: Ada yang menyanyikan “Ojo Dibandingke” , “Suket Teki” , “Caping Gunung” , “Ayo Ngguyu” , “Hidup ini adalah Kesempatan”, dll.

 

Yang penting asyik dan penuh  canda tawa….

Acara Makan Malam dan Spontanitas Seni baru selesai setelah melewati pkl. 21.00 di mana para peserta konven harus Kembali ke tempat menginap masing masing,

 

 

 

SELESAI   HARI  KE DUA.

Berlanjut ke Hari ke 3


Tidak ada komentar:

Posting Komentar