Renungan Minggu Adven III
1. Pembukaan
(Doa)
2. Pujian
KJ. 99
1. Gita sorga bergema, "Lahir Raja mulia!
Damai dan sejahtera turun dalam dunia."
Bangsa-bangsa, bangkitlah dan bersoraklah serta,
Permaklumkan Kabar Baik; Lahir Kristus, T'rang ajaib!
Gita sorga bergema, "Lahir Raja mulia!"
.
2. Yang di sorga disembah Kristus, Raja yang baka,
lahir dalam dunia dan Maria bundaNya.
Dalam daging dikenal Firman Allah yang kekal;
dalam Anak yang kecil nyatalah Imanuel!
Gita sorga bergema, "Lahir Raja mulia!"
.
3. Raja Damai yang besar, Suraya Hidup yang benar,
menyembuhkan dunia di naungan sayapNya,
tak memandang diriNya, bahkan maut dit'rimaNya,
lahir untuk memberi hidup baru abadi!
Gita sorga bergema, "Lahir Raja mulia!"
3. Membaca
(Matius 11: 2 – 11)
11:2 Di dalam penjara q Yohanes r mendengar tentang pekerjaan Kristus, 11:3 lalu menyuruh murid-muridnya bertanya kepada-Nya:
"Engkaukah yang akan datang itu s atau haruskah kami menantikan orang lain?" 11:4 Yesus menjawab mereka: "Pergilah dan katakanlah kepada Yohanes apa yang kamu dengar dan kamu
lihat: 11:5 orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang kusta
menjadi tahir, orang tuli mendengar, orang mati dibangkitkan dan kepada orang
miskin t diberitakan
kabar baik. 11:6 Dan berbahagialah orang yang tidak menjadi kecewa dan menolak
Aku. u " 11:7 Setelah murid-murid Yohanes 1 v pergi, mulailah Yesus berbicara kepada orang banyak itu
tentang Yohanes: "Untuk apakah kamu pergi ke padang gurun? w Melihat
buluh yang digoyangkan angin kian ke mari? 11:8 Atau untuk apakah kamu pergi? Melihat orang yang berpakaian
halus? Orang yang berpakaian halus itu tempatnya di istana raja. 11:9 Jadi untuk apakah kamu pergi? Melihat nabi? x Benar,
dan Aku berkata kepadamu, bahkan lebih dari pada nabi. 11:10 Karena tentang dia ada tertulis: Lihatlah, Aku menyuruh utusan-Ku
mendahului Engkau, y ia
akan mempersiapkan jalan-Mu di hadapan-Mu. z 11:11 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di antara mereka yang
dilahirkan oleh perempuan tidak pernah tampil seorang yang lebih besar 2 dari
pada Yohanes Pembaptis, namun yang terkecil dalam Kerajaan Sorga lebih besar
dari padanya.
Matius 11: 2 – 11
4. Pujian
KJ 109
1. Hai mari, berhimpun dan bersukaria!
Hai mari semua ke Betlehem!
Lihat yang lahir, Raja Balasorga!
Sembah dan puji Dia, sembah dan puji Dia,
Sembah dan puji Dia, Tuhanmu!
.
2. Terang yang ilahi, Allah yang sejati,
t'lah turun menjadi manusia.
Allah sendiri dalam rupa insan!
Sembah dan puji Dia, Tuhanmu!
5. RENUNGAN:
Minggu adven ke-3 biasa disebut sebagai Gaudete
Sunday yang melambangkan minggu suka cita. Bersamaan dengan itu lilin adven
ke-3 yang menyala adalah warna merah muda (pink). Kesukacitaan mulai memancar
di minggu penantian yang ketiga, namun sekalipun demikian
Peziarahaan kita
untuk menyambut kedatangan sang Emanuel sudah dekat. Saat ini kita memasuki
minggu Adven III. Warna lilin Adven pun bukan lagi warna ungu melainkan
merah mudah. Sebab, semakin mendekati masa natal, suasana hati kita adalah
bahagia dan sukacita. Natal adalah puncak dari pengharapan kita yang penuh suka
cita itu. Maka, sabda Tuhan yang kita renungkan pun diwarnai dan dikemas dengan
suasana bahagia dan sukacita dan penuh pengharapan; bukan bernada penghakiman
atau ketakutan.
Nabi Yesaya, dalam
bacaan I (Yesaya 35:1-10), dengan
sangat indah melukiskan tanda-tanda orang selalu berpengharapan akan
kedatangan-Nya. Ia datang bukan untuk membinasakan ciptaan-Nya, melainkan
menyelamatkannya. Dasar pengharapan itu adalah keyakinan bahwa Allah itu maha
belas kasih. Pengharapan itu melahirkan sukacita dan kebahagiaan, bukan saja
bagi manusia tapi juga seluruh alam semesta. Sebagaimana diungkapkan oleh nabi
Yesaya, “Padang gurun dan padang kering akan bergirang, padang belantara akan
bersorak-sorak dan berbunga (35:1)”.
Pada waktu itu
orang lumpuh akan melompat seperti rusa, dan mulut orang bisu akan
bersorak-sorai (35:6). Hal ini menunjukkan juga bahwa rahmat keselamatan
Allah itu bukan saja untuk manusia tetapi juga alam ini. Keselamatan Allah itu
universal sifatnya. Allah datang untuk melawat umat-Nya. Kedatangan Allah
secara penuh hadir dalam dan melalui Yesus Kristus. Dialah puncak keselamatan
itu. Dialah tujuan pengharapan kita, orang Kristiani.
Dalam Injil yang
kita renungkan hari minggu Adven III ini, Matius
11:2-11… Yesus tidak menyatakan kepada murid Yohanes bahwa Dia yang
dinantikan oleh umat manusia, yang diwakili oleh bangsa Israel. Yesus hanya
menunjukkan apa yang Ia sudah lakukan. Kedatangan Yesus menghadirkan wajah
sukacita bagi mereka yang berharap kepada-Nya. Sebagaimana dalam bacaan I,
Injil juga melukiskan bagaimana rahmat Allah itu bekerja dalam diri manusia.
Rahmat Allah tidak pernah mengecewakan manusia, namun justru merasa
terhibur. Ia datang untuk membebaskan umat-Nya, sehingga “orang buta melihat,
orang bisa berbicara, orang lumpuh bisa berjalan, orang mati dibangkitkan dan
orang miskin diberikan kabar baik.” Inilah tanda-tanda nyata kehadiran Allah.
Kerajaan Allah ada di tengah-tengah umat manusia. Inilah zaman baru, di mana
Mesias (Yesus) meraja atas bumi.
Namun, Ia tidak
mau mengembar-gembor bahwa Dia-lah Mesias yang dinantikan itu. Ke-Mesias-an itu
bukanlah suatu produk yang mesti diiklankan agar laris terjual. Yesus tidak
menuntut kepada murid Yohanes agar mereka percaya kepada-Nya. Pewartaan Yohanes
tentang Yesus sebenarnya sudah cukup bagi mereka untuk percaya kepada Yesus.
Sebab, kedatangan Yohanes membuka dan mempersiapkan jalan bagi kedatangan-Nya.
“Berbahagialah
orang yang tidak menolak Aku.” Ungkapan ini kiranya buka saja ditujukan kepada
murid-murid Yohanes, tetapi juga kepada kita semua yang selalu merenungkan
sabda Yesus. Sabda Tuhan yang selalu kita renungkan adalah kekuatan dan air
yang segar bagi kita agar iman kita akan Dia semakin bertumbuh subur. Iman itu
pun modal bagi kita untuk memberikan kesaksian akan kebaikan Allah, dan bukan
untuk memegahkan diri di hadapan sesama. Sebagaimana Yesus, Ia selalu
menunjukkan bahwa diri-Nya sungguh Mesias…. Oleh sebab itu… Jangan bimbang dan Ragu. DIALAN PENYELAMAT
KITA YANG SEJATI . AMIN.
6. PERSEMBAHAN
1. Yesus memanggil, "Mari seg'ra!" Ikutlah jalan s'lamat baka;
jangan sesat, dengar sabdaNya, "Hai marilah seg'ra!"
Reff:
Sungguh, nanti kita 'kan senang, bebas dosa hati pun tent'ram
Bersama Yesus dalam terang di rumah yang kekal.
2. Hai marilah,
kecil dan besar, biar hatimu girang benar.
Pilihlah Yesus jangan gentar. Hai mari datanglah!
Reff:
Sungguh, nanti kita 'kan senang, bebas dosa hati pun tent'ram
Bersama Yesus dalam terang di rumah yang kekal.
7. DOA
SYAFAAT & PENUTUP
By LES
Tidak ada komentar:
Posting Komentar